Bissmillahirrahmanirahim..
Aku bertemu suami hampir sebelas tahun lalu semasa semester akhir di
perguruan tinggi. Awal yang tak sengaja, saat aku kena tilang (Istilah
untuk pelanggaran aturan lalu lintas) di jalan sepulang kuliah. Suami
lah yang kala itu menilangku. Karena tergesa-gesa pulang, helemku yang
usai dipinjam teman ketinggalan di parkiran kampus. Seminggu berikutnya,
aku kena razia lagi, gara-gara lupa membawa SIM. Itulah aku, masih muda
tapi pelupa. Belum lagi kebiasaanku yang ceroboh dan asal taruh makin
menambah daftar hitam “sifat burukku”. Bapak dan ibu sering sekali
menegurku. Dan saat razia ini lagi-lagi aku berhadapan dengan polisi
yang sama. Ya suamiku itu.
“Saudari tidak malu kena tilang terus?” Tanyanya kala itu sambil senyum-senyum.
Ya, malu pak. Bapak juga nggak bosen nilang saya?” Jawabku sekenanya.
Dia dan beberapa temannya tertawa. Aku diam-diam merasa dongkol. Siapa yang pingin lupa dan siapa juga pingin kena tilang? Aku menggerutu dalam hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar